Sabtu, 14 November 2009

Sering kali kita kewalahan mengatur waktu. Buktinya, produktivitas kita tak sebanding dengan keleluasaan waktu yang Allah berikan. Bukti yang lain, kita lebih sering menyesali keterlambatan dan kekurangcermatan. Bukti yang lain lagi, ayo list sendiri oleh Anda....

Rasulullah adalah sosok orang paling sukses dalam hal manajemen waktu. Berikut ini adalah tiga tips manajemen waktu yang terinspirasi oleh hadits Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Umar

1. Milikilah mentalitas pengembara atau perantau. Jalanilah waktu seolah-olah Anda seorang asing yang sedang merantau. Waktu Anda begitu terbatas. Anda berada di tempat orang lain, harus segera pulang dengan membawa kabar baik dan oleh-oleh yang menyenangkan buat keluarga. Hidup adalah merantau meskipun dari lahir sampai mati tak beranjak dari kampung halaman sendiri.
2. Milikilah sikap penyebrang jalan. Anda harus menyebrang untuk segera melanjutkan perjalanan. Mata Anda harus selalu waspada lihat kiri kanan. Pendengaran ANda harus siaga menangkap arah suara kendaraan. Begitu jalanan lengang, segera menyebrang, waktu Anda sangat singkat. Terlambat sebentar saja, kesempatan itu hilang, Anda tidak bisa menyebrang, atau malah celaka tertabrak kendaraan.
3. Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan sore hari, selesaikan di sore hari. Pekerjaan pagi selesaikan pagi hari. Tidak ada sore dan pagi yang sama dalam satu hari.
4. Manfaatkan kesempatan sekecil apa pun untuk kebaikan. Maukah ANda menjadi orang yang saat sakit saat tua, hanya terdiam lemah tapi pahala kebaikan mengunjungi Anda tiapa saat. Seperti pensiunan, yang karena kerja kerasnya saat masih aktif, dia tinggal menunggu gaji tiap bulan tanpa kerja lagi. Mau???


Selasa, 10 November 2009

Bohong, itulah kesimpulanku akhir-akhir ini terhadap perkembangan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah.


Bohong, kalau kurikulum yang sekarang kita pakai tidak berbasis konten.
Bohong, kalau sekolah diberi keleluasaan berkreasi untuk kurikulum sendiri.
Ga percaya??? Ini dia faktanya
1. Ada kurikulum wajib berisi belasan pelajaran yang diamanatkan dalam STANDAR ISI
2. Ada kurikulum wajib berisi pelajaran yang diwajibkan oleh pemerintah provinsi
3. Ada kurikulum wajib berisi pelajaran yang diwajibkan oleh kabupaten sesuai kekhasan daerahnya
4. Ada lagi kurikulum wajib yang masih diwacanakan

Kehadiran mendiknas yang baru ternyata belum bisa menghembuskan angin segar untuk membangunkan dunia pendidikan nasional yang sudah lama mati suri
Huh...